Diberdayakan oleh Blogger.
    • Berita Hari Ini

      Baca Segera

    • Suara Pemirsa

      Apa Kata Mereka

Kapasitas PLTU Cilacap ditambah 600 MW

kapasitas PLTU Cilacap ditambah 600 MW
PLTU Cilacap
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap, Jawa Tengah akan ditambah kapasitasnya sebesar 600 MW sehingga total kapasitas pembangkit ini akan mencapai 1.200 MW untuk mem­perkuat sistem Jawa-Bali.PT Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB) diketahui telah menandatangani kontrak pembangunan tiga pembangkit dengan Chengda Engineering Corporation of China (Chengda), diantaranya pemba­ngunan pembangkit 600 MW.
Chengda merupakan salah satu investor PT Sumber Segara Primadaya (PT SSP), pengeloa PLTU Cilacap, sebuah perusa­haan patungan antara PT PJB dengan PT Sumberenergi Sakti Prima dengan kom­posisi saham 49% dan 51%.Saat ini baik PT PJB maupun PT SSP sama-sama tengah melakukan kajian pe­nambahan kapasitas di PLTU Cilacap sebesar 600 MW."Tapi kita belum tahu, apakah PJB akan menggandeng SSP lagi atau bermitra de­ngan rekanan yang lain," ujar Direktur Teknis PT SSP Harry Satria kepada Bisnis kemarin.
Berdasarkan perhitungan pembangun­an PLTU Cilacap Unit I dan II sebesar U S$850 per Kw maka total investasi yang dibutuhkan untuk menambah 600 MW lagi adalah sebesar US$510 juta.Dia menjelaskan berdasarkan perhi­tungan sementara, penambahan kapa­sitas di PLTU Cilacap akan sangat meng­untungkan bagi sistem kelistrikan Jawa-­Bali khususnya bagi sistem transisi di jalur Selatan.Saat ini, sistem transmisi di jalur Selatan baru ditopang oleh PLTU Cilacap unit I dan II sebesar 600 MW, sementara di Jalur Utara sudah ada pasokan cukup besar dari PLTU Suralava sebesar 3.400 MW dan Paiton sebesar 2x600 MW. "Jika ada pe­nambahan kapasitas di Jalur Selatan ma­ka akan dapat memperkecil losses bagi PLN," tunturnya.
PT Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB) diketahui telah menandatangani kontrak pembangunan tiga pembangkit dengan Chengda Engineering Corporation of (Chengda), diantaranya pemba­ngunan pembangkit 600 MW.Chengda merupakan salah satu investor PT Sumber Segara Primadaya (PT SSP), pengeloa PLTU Cilacap, sebuah perusa­haan patungan antara PT PJB dengan PT Sumberenergi Sakti Prima dengan kom­posisi saham 49% dan 51%.Saat ini baik PT PJB maupun PT SSP sama-sama tengah melakukan kajian pe­nambahan kapasitas di PLTU Cilacap sebesar 600 MW."Tapi kita belum tahu, apakah PJB akan menggandeng SSP lagi atau bermitra de­ngan rekanan yang lain," ujar Direktur Teknis PT SSP Harry Satria kepada Bisnis kemarin.Berdasarkan perhitungan pembangun­an PLTU Cilacap Unit I dan II sebesar U S$850 per Kw maka total investasi yang dibutuhkan untuk menambah 600 MW lagi adalah sebesar US$510 juta.Dia menjelaskan berdasarkan perhi­tungan sementara, penambahan kapa­sitas di PLTU Cilacap akan sangat meng­untungkan bagi sistem kelistrikan Jawa-­Bali khususnya bagi sistem transisi di jalur Selatan.Saat ini, sistem transmisi di jalur Selatan baru ditopang oleh PLTU Cilacap unit I dan II sebesar 600 MW, sementara di Jalur Utara sudah ada pasokan cukup besar dari PLTU Suralava sebesar 3.400 MW dan Paiton sebesar 2x600 MW. "Jika ada pe­nambahan kapasitas di Jalur Selatan ma­ka akan dapat memperkecil losses bagi PLN," tunturnya.

Harga jual

Sementara itu Direktur Operasi PT SSP Dandung menyatakan secara teknis tidak ada kesulitan untuk melakukan penamba­han kapasitas di PLTU Cilacap."Penambahan itu berarti penambahan turbin, boiler dan generator, secara teknis tidak ada masalah karena lahan telah tersedia dan dukungan sistem dari PLTU yang ada sekarang seperti dermaga dan pengolahan air Taut dan air tawar masih mencukupi," katanya.
Harga jual listrik dari PLTU Cilacap ke PLN dipatok US$4,57 cent per kWh, lebih murah dibandingkan dengan harga jual PLTU pada umumnya yang berkisar US$4,6 cent per kWh hingga US$4,93 cent per kWh.
Dandung menjelaskan biaya pemba­ngunan PLTU Cilacap US$850 per kW, sementara umumnya harga pembangkit Listrik selalu pada level US$ 1.000 per Kw.Sistem pembayaran proyek PLTU Ci­lacap dilakukan dengan cara membuka Usance L/C sebesar US$408 juta, dimana US$200 juta merupakan tanggung jawab PT PJB, sedangkan US$208 juta meru­pakan tanggung jawab PT SSP.Untuk tahap pertama PT PJB hanya menjamin sebesar US$100 juta, semen­tara sisanya US$100 juta menggunakan performance guarantee project dan aset ­proyek sendiri.
Rencananya jaminan PT PJB tersebut hanya bersifat sementara karena BNI akan mencarikan sindikasi untuk mencairkan jaminan deposito PT PJB. PLTU Cilacap te­lah memiliki komitmen kontrak pasokan bahan baku batubara dari Adoro, Kideco dan Jorong selama lima tahun dengan kapasitas sebanyak 6 juta ton per hari atau total kebutuhan sebanyak 2,2 juta ton per-tahun.
Bisnis Indonesia

sumber: http://www.djlpe.esdm.go.id/modules/news/mbl_detail.php?news_id=214

About Andi Hatmoko

Adds a short author bio after every single post on your blog. Also, It's mainly a matter of keeping lists of possible information, and then figuring out what is relevant to a particular editor's needs.

Tidak ada komentar:

Leave a Reply


Top